Total Tayangan Halaman

Welcome to My Blog...

Sabtu, 15 November 2014

PERBEDAAN MASYARAKAT PEDESAAN DENGAN PERKOTAAN

PERBEDAAN MASYARAKAT PEDESAAN DENGAN PERKOTAAN


Masyarakat Pedesaan

A.      Pengertian desa/pedesaan
Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri, atau desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain. Suatu pedesaan masih sulit umtuk berkembang, bukannya mereka tidak mau berkembang tapi suatu hal yang baru terkadang bertentangan dengan apa yang leluhur hereka ajarkan karna itu masyarakat pedasaan sangat tertutup dengan hal-hal yang baru karena mereka masih memegang teguh adat-adat yang leluhur mereka ajarkan.
Disuatu desa sangat terjangkau fasilitas seperti rumah sakit, sekolah, apotik atau prasarana dlm hal pendidikan dan kesehatan maupun teknologi mereka masih mengandalkan dukun atau paranormal dlm hal kesehatan mungkin hanya puskesmas yang ada di desa tapi itupun belum tentu ada di setiap daerah. Maupun pendidikan masih kurangnya sarana pendidikan didesa didlm sutu kecamatan terkadang hanya satu atau dua sekolahan saja, karena susahnya bantuan masuk dari pemerintah untuk membangun sekolah-sekolah di daerah desa dan  terkadang jarang guru yang mau mengajar di daerah pedesaan.

Ciri-ciri masyarakat pedesaan

Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat pedesaan yaitu :
·                Kehidupan didesa masyarakatnya masih memegang teguh keagamaan atau adat dari leluhur mereka.
·                Warga pedesaan lebih condong saling tolong-menolong tidak hidup individualisme
·                Warga pedesaan mayoritas memiliki pekerjaan sebagai petani.
·                Fasilitas-fasilitas masih sulit ditemukan dipedesaan
·                Warganya masih sulit untuk menerima hal baru atau mereka tertutup dengan hal-hal yang baru.


Masyarakat Perkotaan

B.      Pengertian Kota
Kota adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya, apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya dipasar. Dari beberapa pendapat secara umum dapat dikatakan mempunyani ciri-ciri mendasar yang sama. Pengertian kota dapat dikenakan pada daerah atau lingkungan komunitas tertentu dengan tingkatan dalam struktur pemerintahan.

Ciri-ciri masyarakat Perkotaan

Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat perkotaan, yaitu :
·                Kehidupan keagamaannya berkurang, kadangkala tidak terlalu dipikirkan karena memang kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja.
·                Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus berdantung pada orang lain (Individualisme).
·                Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
·                Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota.
·                Perubahan-perubahan tampak nyata dikota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.

Perbedaan antara desa dan kota
Dalam masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan (urban community). Perbedaan tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat sederhana, karena dalam masyarakat modern, betapa pun kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota. Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan. Kita dapat membedakan antara masyarakat desa dan masyarakat kota yang masing-masing punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang dikatakan “berlawanan”.

Warga suatu masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan warga masyarakat pedesaan lainnya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan, menjelaskan ciri-ciri relasi sosial yang ada di desa itu, adalah pertama-tama, hubungan kekerabatan.

Sistem kekerabatan dan kelompok kekerabatan masih memegang peranan penting. Penduduk masyarakat pedesaan pada umumnya hidup dari pertanian, walaupun terlihat adanya tukang kayu, tukang genteng dan bata, tukang membuat gula, akan tetapi inti pekerjaan penduduk adalah pertanian. Pekerjaan-pekerjaan di samping pertanian, hanya merupakan pekerjaan sambilan saja.

Golongan orang-orang tua pada masyarakat pedesaan umumnya memegang peranan penting. Orang akan selalu meminta nasihat kepada mereka apabila ada kesulitan-kesulitan yang dihadapi. menyatakan bahwa di daerah pedesaan kekuasaan-kekuasaan pada umumnya terpusat pada individu seorang kiyai, ajengan, lurah dan sebagainya.

Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota. Dengan melihat perbedaan perbedaan yang ada mudah mudahan akan dapat mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut sebagi masyarakat pedeasaan atau masyarakat perkotaan.

Ciri ciri tersebut antara lain :
·                Jumlah dan kepadatan penduduk
·                Lingkungan hidup
·                Mata pencaharian
·                Corak kehidupan sosial
·                Stratifiksi sosial
·                Mobilitas sosial
·                Pola interaksi sosial
·                Solidaritas sosial

·                Kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional.

Cerita Singkat Tentang Saya

Cerita Singkat Tentang Saya

Assalamualaikum Wr. Wb

Pertama perkenalkan nama saya Kazovan Sahdam Jaya, saya lahir pada tanggal 15 Januari 1991 di Jakarta , saya anak pertama dari tiga bersaudara. Sewaktu kecil saya bercita sampai sekarang ingin menjadi tentara karena saya hidup dari kecil sampai sekarang di salah satu komplek tni. Namun hingga sampai sekarang belum juga tercapai cita-cita saya karena saya masih kuliah, mudah-mudahan selesai kuliah saya sudah bisa mengapai cita-cita saya.
Pada saat umur 4,5 tahun saya sudah masuk TK Fadillah dengan seragam putih dan biru dan setiap hari saya diantarkan oleh ayah saya dan pulang dijemput oleh ibu saya. TK itu sangat mengasyikan karena disana belajar sambil bermain yang disukai oleh anak-anak. Saya paling suka bermain prosotan saat istirahat, itulah saat saya sekolah TK.
Umur 5,5 tahun ternyata saya sedikit membuat masalah untuk bisa melanjutkan ke SD karena umur saya belum genap 6 tahun. Pertama orang tua saya hanya mencoba untuk mengikuti test untuk bisa masuk SDN 07 Pagi dengan test membaca, menulis dan berhitung karena saya dapat menjawab semua maka saya diterima di SD walaupun umur belum genap 6 tahun. Baru lulus dari TK kemudian melanjutkan SD maka saya masih terbawa suasana saat di TK yaitu bermain. Selama belajar 6 tahun di SD saya selalu mengingat teman kecil saya sampai sekarang. Saya lulus SD dengan nilai nem yang cukup yaitu 69,87.
Babak baru di mulai dengan kehidupan yang mungkin sudah bukan lagi untuk bermain-main karena sekolah saya SMPN 223 Jakarta sekolah favorit dengan ekstra kulikuler yang sangat bagus yaitu selalu menang di setiap pertandingan.  Saya masuk ke SMP 223 karena ekskul di sekolah ada yang saya sukai dan terbukti selalu menang dengan juara. Saya mengambil ekskul basket dimana selalu menang menjadi juara antar sekolah maupun daerah.             Selama saya belajar 3 tahun di SMP saya mendapat banyak ilmu pelajaran maupun ekskul yang merupakan hobi saya dari kecil yaitu olahraga. Saya lulus SMP dengan nilai nem yang kurang memuaskan yaitu 18,84.
Masa baru telah mulai di mana saya harus mempunyai teman baru, saya masuk SMAN 39 Jakarta yaitu sekolah favorit karena peringkat 3 di Jakarta. Saya sangat senang karena saya di terima di sekolah favorit dimana banyak yang ingin masuk ke dalam SMA saya. Saat saya SMA saya harus mulai banyak belajar dan mengurangi bermain karena sekolah saya adalah sekolah untuk orang pintar yang lebih banyak belajar. Saat SMA saya mengambil ekskul futsal karena teman saya banyak yang mengikuti ekskul tersebut. Akhirnya setelah 3 tahun berlalu saya lulus dengan nilai yang memuaskan yaitu 50,50.

Saat lulus dari sma dunia baru dimulai yaitu saya mencoba untuk menggapai cita-cita saya dengan mendaftar menjadi TNI namun gagal setelah saya 2 kali mencoba mendaftar menjadi TNI. Setelah itu maka saya mencoba melanjutkan karir saya dengan mendaftar kuliah di Universitar Gunadarma sampai saat ini. Dimana saya mendapat teman-teman baru dan pengalaman baru. Demikian cerita singkat saya dan kehidupan saya dari masa ke masa.

Kamis, 06 November 2014

File Service terdistribusi

File Sistem Terdistribusi ( Distributed File System , disingkat) adalah file sistem yang mendukung sharing files dan resources dalam bentuk penyimpanan persistent di sebuah network. File server pertama kali didevelop pada tahun 1970 dan Sun NFS (Network File System) menjadi DFS pertama yang banyak digunakan setelah awal pemunculannya di tahun 1985. DFS yang terkenal selain NFS adalah AFS (Andrew File System) dan CIFS (Common Internet File System).

Sebuah file server menyediakan file service ke client. Dari sisi client terdapat interface untuk file service dalam hal operasi primitif file, seperti membuat file (create), menghapus (delete) dan read / write file. Komponen perangkat keras utama yang mana file server mengontrolnya adalah sebuah local storage (umumnya disk drive / HDD). Ditempat itulah file-file tersimpan dan dari tempat tersebut request client meretrive file. Pada DFS client, server dan juga perangkat penyimpanan merupakan mesin terpisah dalam sebuah lingkungan terdistribusi (Intranet).

Layanan File Terdistribusi

1.             Layanan Dasar
·                Tempat penyimpanan tetap untuk data dan program
·                Operasi terhadap file (create, open, read,…)
·                Multiple remote clients (dalam intranet)
·                File sharing
·                Menggunakan semantic one-copy update umum, melalui RPC

2.             Perkembangan baru
·                Persistent object stores (storage of objects)

3.             Persistent Java, Corba, …
·                Replikasi, caching keseluruhan file
·                Multimedia terdistribusi (contoh: file server Tiger video)

Keperluan sistem file terdistribusi

a)             Transpansi
File service biasanya merupakan service yang harus diload paling berat dalam sebuah intranet, sehingga fungsionalitas dan performancenya sangat penting.
·                Transparansi akses
·                Transparansi lokasi
·                Transparansi mobilitas
·                Transparansi performance
·                Transparansi pengukuran

b)             Update file konkuren
Perubahan pada sebuah file oleh seorang klien seharusnya tidak menganggu operasi dari klien lain yang pada saat bersamaan mengakses atau mengubah file yang sama.

c)             Replikasi file
Beberapa file service mendukung penuh replikasi, tetapi kebanyakan mendukung caching file atau portion file secara lokal, bentuk replikasi yang terbatas.

d)            Keheterogenan sistem operasi dan hardware
Antarmuka service sebaiknya didefinisikan sehingga software klien dan server dapat diimplementasikan untuk sistem operasi dan komputer yang berbeda.

e)             Toleransi kesalahan
Server bisa menjadi stateless, sehingga dapat direstart dan service direstore kembali setelah mengalami failure tanpa perlu merecover state sebelumnya.

f)              Konsistensi
Ketika filefile direplikasi atau dicache pada site yang berbeda, ada delay yang tak bisa dihindari pada propagasi modifikasi dari satu site ke set lain yang membawa copy, dan ini bisa menghasilkan beberapa deviasi dari onecopy semantic.

g)             Keamanan
Secara virtual, semua sistem file menyediakan mekanisme kontrol akses berdasarkan kegunaan dari daftar kontrol akses.

h)             Efisiensi
File service terdistribusi sebaiknya menawarkan fasilitas yang paling tidak, sama bagusnya dengan yang ditemukan pada sistem file konvensional, dan sebaiknya mendapat level performance yang dapat diperhitungkan.

Opsi Perancangan Layanan File

1.             Stateful
·                server menyimpan informasi tentang file yang open, posisi sekarang(current position) dan file locks
·                open (dibuka) sebelum access dan kemudian ditutup
·                performa yang lebih baik – pesan yang lebih pendek, dimungkinkanuntuk read-ahead
·                server failure
·                kehilangan state
·                client failure - tables fill up
·                menyediakan file locks

2.             Stateless
·                server tidak menyimpan state informasi
·                file operations idempotent, harus mengandung semua yangdiperlukan (longer message)
·                perancangan file server yang lebih simpel
·                dapat dengan mudah di-recovery apabila client ataupun server crash
·                locking membutuhkan extra lock server untuk mempertahankan

File Service Architecture

Pembagian tanggung jawab antar modul didefinisikan sebagai berikut ini :
·                Layanan file flat
Layanan file flat berkonsentrasi pada pengimplementasian operasi dari konten suatu file.
·                Layanan direktori
Layanan direktori menyediakan pemetaan antara nama teks untuk file dan UFIDnya.
·                Modul klien
Modul klien berjalan pada tiap komputer klien, mengintegrasi dan mengextend operasi dari layanan file flat dan layanan direktori dibawah antarmuka pemrograman aplikasi tunggal yang bisa digunakan oleh program tingkat pengguna di komputer klien.
·                Antarmuka layanan file flat

Merupakan antarmuka RPC yang digunakan oleh modul klien. Tidak digunakan secara langsung oleh program tingkat pengguna.