ILMU
BUDAYA DASAR
MANUSIA
DAN LINGKUNGAN
Nama : Kazovan Sahdam Jaya
Npm : 1A113259
Kelas : 4 KA 41
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Lingkungan
(milleu) memiliki hubungan dengan manusia. Lingkungan memengaruhi sikap dan
perilaku manusia, demikian pula kehidupan manusia akan memengaruhi lingkungan
tempat hidupnya. Hubungan antara lingkungan dan kehidupan manusia sudah diakui
para pemikiraan tokoh dunia sejak dahulu.
Aristoteles
mengatakan manusia dipengaruhi oleh aspek geografi dan lembaga politik.
Montesquieu menyatakan bahwa iklim mempengaruhi perilaku politik dan semangat
manusia. Arnold Toynbee menyatakan peradban manusia akan tumbuh pada lingkungan
yang sukar dan penuh tantangan sehingga melahirkan elan vital. Henry Thomas
Bucle mentakan bahwa iklim, tanaman, dan tanah saling berkaitan dalam
memengaruhi karakter dan sifat manusia.
Dari
beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa faktor lingkungan
(tanah, iklim, topografi, sumber daya alam) dapat menjadi prakondisi bagi sifat
dan perilaku manusia. Lingkungan menjadi salah satu variabel yang memengaruhi
kehidupan manusia. Manusia pun dapat memengaruhi lingkungan demi kemajuan dan
kesejahteraan hidupnya.
Bab
ini mengkaji masalah lingkungan hidup dan manusia serta hubungan timbal balik
antara keduanya. Uraiannya mencakup : hakikat dan makna lingkungan bagi
manusia; kualitas penduduk dan lingkungan terhadap kesejahteraan manusia;
problematika lingkungan sosial budaya yang dihadapi masyarakat beradab; isu-isu
penting tentang persoalan lintas budaya dan bangsa.
B. Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan dari makalah ini adalah :
1. Pembaca
diharapkan mampu mengetahui hakikat dan makna lingkungan bagi manusia.
2. Mengetahui kualitas penduduk dan lingkungan
terhadap kesejahteraan manusia.
3. Mengetahui masalah lingkungan sosial budaya
yang dihadapi masyarakat beradab.
4.
Serta
mengetahui isu-isu penting tentang prsoalan lintas budaya dan bangsa.
C. Manfaat
Penulisan
Adapun
manfaat daripenulisan makalah ini ialah :
1. Mampu
menjelaskan hakikat dan makna lingkungan bagi manusia.
2. Menguraikan
pentingnya kualitas penduduk dan lingkungan terhadap kesejahteraan manusia.
3. Mengidentifikasi
masalah lingkungan sosial budaya yang dihadapi masyarakat beradab.
4. Mengemukakan isu-isu penting tentang
prsoalan lintas budaya dan bangsa.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Hakikat dan Makna Lingkungan bagi
Manusia
Manusia
hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya. Pada mulanya,
manusia mencoba mengenal lingkungan hidupnya, kemudian barulah manusia berusaha
menyesuaikan dirinya. Lebih dari itu, manusia telah berusaha pula mengubah
lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan. Dari sinilah lahir
peradaban –istilah Toynbee- sebagai akibat dari kemampuan manusia mengatasi
lingkungan agar lingkungan mendukung kehidupannya. Misalnya, manusia
menciptakan jembatan agar bisa melewati sungai yang membatasinya.
Lingkungan
adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana
terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya,
terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil (Elly M.
Setiadi,2006). Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya.
Lingkungan
dapat berbentuk lingkungan fisik dan nonfisik. Lingkungan alam dan buatan
adalah lingkungan fisik. Sedangkan lingkungan nonfisik adalah lingkungan sosial
budaya di mana manusia itu berada. Lingkungan alam adalah keadaan yang
diciptakan oleh Allah untuk manusia. Lingkungan buatan adalah dibuat oleh
manusia. Lingkungan sosial adalah wilayah tempat berlangsungnya berbagai
kegiatan, yaitu interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya
dengan simbol dan nilai, serta terkait dengan ekosistem (sebagai komponen
lingkungan alam) dan tata ruang atau peruntukan ruang (sebagai bagian dari
lingkungan binaan/buatan).
Lingkungan
sangat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat
dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena
lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Arti penting lingkungan bagi
manusia adalah sebagai berikut :
1. Lingkungan
merupakan tempat hidup manusia. Manusia hidup, berada, tumbuh, dan berkembang
di atas bumi sebagai lingkungan.
2. Lingkungan memberi sumber-sumber
penghidupan manusia.
3. Lingkungan memengaruhi sifat, karakter,
dan perilaku manusia.
4. Lingkungan member tantangan bagi kemajuan
peradaban manusia.
5. Manusia memperbaiki, mengubah, bahkan
menciptakan lingkungan untuk kebutuhan dan kebahagiaan hidup.
B.
Kualitas Penduduk dan Lingkungan
terhadap Kesejahteraan manusia
1. Hubungan
Penduduk dengan Lingkungan dan Kesejahteraan
Penduduk
pada dasarnya adalah orang-orang yang tinggal disuatu tempat yang secara
bersama-sama menyelenggarakan kehidupannya. Penduduk Negara adalah orang-orang
yang bertempat tinggal di suatu wilayah Negara, tunduk pada kekuasaan politik
Negara dan menjalani kehidupannya di bawah tata aturan Negara yang
bersangkutan. Hal yang berkaitan dengan penduduk Negara meliputi :
a. Aspek
kualitas penduduk, mencakup tingkat pendidikan, keterampilan, etos kerja, dan
kepribadian.
b. Aspek
kuantitas penduduk yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan, persebaran,
perataan, dan perimbangan penduduk di tiap wilayah Negara (Winarno,2007).
Petumbuhan
penduduk akan selalu berkaitan dengan masalah lingkungan hidup. Penduduk dengan
segala aktivitasnya akan memberikan dampak terhadap lingkungan. Demikian pula
makin meningkatnya upaya pembangunan menyebabkan makin meningkat dampak
terhadap lingkungan hidup. Dampak lingkungan hidup adalah pengaruh perubahan
pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha atau kegiatan.
Lingkungan hidup bisa berdampak positif dan negatif bagi kesejahteraan
penduduk. Contoh perubahan positif : pembangunan jalan-jalan raya yang bisa
menghubungkan daerah-daerah yang sebelumnya terisolir penghijauan, penanaman
turus jalan. Perubahan yang positif dari lingkungan tersebut tentu dapat
memberikan keuntungan dan sumber kesejahteraan bagi penduduk. Contoh negatif :
yaitu kerusakan lingkungan hidup.
Kesejahteraan
hidup penduduk Negara sangat ditentukan oleh kualitas penduduk yang
bersangkutan. Kulitas penduduk mencerminkan kualitas insani dan sumber daya
manusia yang dimiliki Negara.
2. Hubungan
Lingkungan dengan Kesejahteraan Manusia
Lingkungan
dapat memberikan sumber kehidupan agar manusia dapat hidup sejahtera.
Lingkungan hidup menjadi sumber dan penunjang hidup. Dengan demikian, lingkungan mampu memberikan
kesejahteraan dalam hidup manusia.
Pada
masa sekarang, manusia tetap menginginkan lingkungan sebagai tempat maupun
sumber kehidupannya yang dapat mendukung kesejahteraan hidup. Melalui ilmu
pengetahuan dan teknologi, manusia mengusahakan lingkungan yang sebelumnya
tidak memiliki daya dukung serta lingkungan yang tidak dapat untuk hidup
(unhabitable) menjadi lingkungan yang memiliki daya dukung yang baik dan
bersifat habitable. Contoh : manusia membangun bendungan, dam, atau waduk guna
menampung air. Air tersebut digunakan untuk cadangan jika terjadi kemarau
panjang, air bendungan digunakan untuk mengairi sawah-sawah waega. Air juga
digunakan sebagai penggerak untuk pembangkit listrik. Daerah-daerah yang
sebelumnya gersang, seperti daerah gurun di Arab sekarang ini sudah bisa
ditanami pepohonan. Manusia membuat saluran khusus untuk menyalurkan air sungai
ke wilayah tersebut. Bahkan, dalam waktu tertentu dibuat hujan buatan.
Dewasa
ini, manusia dengan kemampuan ilmu pengetahuan yang maju dan teknologi modern
dapat mengatasi keterbatasan lingkungan, terutama yang bersifat fisik atau
lingkungan alam. Daerah-daerah yang pada masa lalu dianggap tidak mungkin dapat
digunakan sebagai tempat hidup, sekarang ini dimungkinkan. Daerah itu sekarang
mampu memberi kesejahteraan bagi hidup manusia berkat penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah meningkatkan
kualitas hidup manusia melalui penciptaan lingkungan hidup yang mendukungnya.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya
terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian,
pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup. Pemgelolaan lingkungan memiliki
tujuan sebagai berikut:
a. Mencapai
kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan membangun
manusia seutuhnya.
b. Mengendalikan
pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
c. Mewujudkan manusia sebagai Pembina
lingkungan hidup.
d.
Melaksanakan pembangunan berwawasan
lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan dating.
e. Melindungi Negara terhadap dampak kegiatan
di luar wilayah Negara yang menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.
Hakikat
pengelolaan lingkungan hidup oleh manusia adalah bagaimana manusia melakukan
berbagai upaya agar kualitas manusia meningkat sementara kualitas lingkungan juga
semakin baik. Lingkungan yang berkualitas pada akhirnya akan memberikan manfaat
bagi manusia, yaitu meningkatkan kesejahteraan.
C.
Problematika Lingkungan Sosial Budaya
yang Dihadapi Masyarakat Beradab
Lingkungan
sosial adalah wilayah tempat berlangsungnya berbagai kegiatan, yaitu interaksi
sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan symbol dan nilai,
serta terkait dengan ekosistem (sebagai komponen lingkungan alam) dan tata
ruang atau peruntukan ruang (sebagai bagian dari lingkungan binaan/buatan).
1. Interaksi
dalam Lingkungan Sosial
Interaksi
sosial bisa terjadi dalam situasi persahabatan ataupun permusuhan (kerjasama
atau konflik), bisa dengan tutur kata, jabat tangan, bahasa isyarat, atau
bahkan tanpa kontak fisik. Interaksi sosial hanya dapat berlangsung antara
pihak-pihak apabila terjadi reaksi dari kedua belah pihah.
2. Pranata dalam Lingkungan Sosial
Pranata
adalah suatu sistem norma khusus yang menata rangkaian tindakan berpola mantap
guna memenuhi keperluan yang khusus dalam kehidupan masyarakat. Contohnya,
permainan silat yang diperagakan anak-anak sekolah yang sedang istirahat dan
pertandingan silat dalam suatu kejuaraan. Maksud dari contoh ini adalah contoh
yang pertama bukan pranata karena berlangsung dalam situasi tidak resmi dan
tidak adanya aturan baku yang ditetapkan. Sedangkan contoh yang kedua merupakan
pranata karena berlangsung dalam situasi resmi dengan mendasarkan pada aturan
pertandingan silat yang telah ditetapkan.
3. Problema dalam Kehidupan sosial
Problema
sosial merupakan persoalan karena menyangkut tata kelakuan yang abnormal,
amoral, berlawanan, dengan hokum, dan bersifat merusak. Problema sosial
menyangkut nilai-nilai sosial dan moral yang menyimpang sehingga perlu
diteliti, diperbaiki, bahkan untuk dihilangkan. Problema sosial yang terjadi
dan dihadapi masyarakat banyak dan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Problema sosial karena faktor ekonomi,
seperti kemiskinan, kelaparan, dan pengangguran.
b. Problema sosial karena faktor biologis,
seperti wabah penyakit.
c. Problema sosial karena faktor psikologis,
seperti bunuh diri, sakit jiwa, dan disorganisasi.
d. Problema sosial karena faktor kebudayaan,
seperti perceraian, kejahatan, kenakalan anak, konflik ras, dan konflik
keagamaan.
D.
Isu-isu Penting tentang Persoalan Lintas
Budaya dan Bangsa
Isu-isu
penting yang menjadi persoalan lintas budaya dan bangsa pada umumnya merupakan
isu global yang menjadi keprihatinan umat manusia sedunia. Merupakan isu global
karena persoalan ini tidak hanya dihadapi umat manusia dalam suatu Negara atau
wilayah tertentu, tetapi melanda ke berbagai belahan dunia.
Berikut
ini adalah isu-isu yang mengenai lingkungan dan isu mengenai kemanusiaan,
yaitu:
1. Isu
tentang Lingkungan
a.
Kekurangan Pangan
Kekurangan
pangan menciptakan kekhawatiran berbagai pihak. Dunia pun diliputi kekhawatiran
itu, karena pertambahan penduduk yang tinggi, terutama di negara-negara
berkembang. Kekurangan pangan menciptakan gejala serius berupa kelaparan,
karena pangan itu merupakan kebutuhan pokok manusia yang hakiki.
b.
Kekurangan Sumber Air Bersih
Sejak
dulu air diakui sebagai sumber kehidupan. Khususnya air bersih banyak
dimanfaatkan manusia untuk berbagai keperluan, terutama sekali untuk minum.
Kurangnya ketersediaan air bersih berarti telah terjadi kelangkaan air sebagai
sumber kehidupan. Tidak tersedianya air bersih dapat memicu timbulnya berbagai
macam penyakit, seperti kolera, tifus, malaria, demam berdarah, dan penyakit
lain yang menular.
c.
Polusi atau Pencemaran
Polusi
atau pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi, atau komponen lain kedalam lingkungan hidup oleh kegiatan
manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Pencemaran
dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu : pencemaran udara, air, dan tanah.
Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya : gas, Gas CO, CO2, dan
batu bara. Polusi air dapat disebabkan oleh pembuangan limbah industri, sisa
insektisida, dan pembuangan sampah domestik, sampah organik, dan fosfat.
Pencemaran tanah disebabkan oleh sampah-sampah plastik yang sukar hancur,
botol, karet sintesis, pecahan kaca, dan kaleng; detergen yang bersifat
nonbiodegradable (secara alami sulit diuraikan) dan zat kimia dari buangan
pertanian, misalnya insektisida.
d.
Perubahan iklim
Sumber
energi fosil (minyak bumi, batu bara, dan gas alam) yang dihasilkan oleh banyak
pembangkit energi mengakibatkan terjadinya pencemaran udara. Perubahan iklim
mengakibatkan adanya perubahan-perubahan yang tidak terkirakan sebelumnya,
seperti peningkatan suhu, melelehnya gunung es permukaan air laut naik,
banyaknya banjir dan badai, serta musim panas yang semakin panjang.
2.
Isu
Tentang Kemanusiaan
a.
Kemiskinan
Kemiskinan
merupakan masalah global yang sering dihubungkan dengan kebutuhan, kesulitan,
dan kekurangan di berbagai keadaan hidup.
b.
Konflik atau Perang
Konflik
diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga
kelompok) di mana salah satu berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik dilatarbelakangi oleh
perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi.
Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik,
kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan dan lain sebagainya.
c.
Wabah Penyakit
Wabah
adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang
jumlah penderitaannya meningkat secara nyata, melebihi keadaan yang lazim pada
waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka. Sumber penyakit
dapat berasal dari manusia, tumbuhan, dan benda-benda yang mengandung atau
tercemar penyakit, serta yang menimbulkan wabah. Wabah membahayakan kesehatan
masyarakat karena dapat mengakibatkan sakit, cacat, dan kematian.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari
sekian banyak uraian diatas, maka penulis bisa mengambil kesimpulan yaitu :
Lingkungan
hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk
hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya. Segala yang ada pada
lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup
manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan
untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Lingkungan
yang berkualitas pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi manusia, yaitu
meningkatkan kesejahteraan.
B. SARAN-SARAN
Dalam
penulisan makalah ini penulis ingin menyarankan kepada pembaca diantaranya sebagai berikut :
·
Jadikanlah makalah ini sebagai pedoman
untuk meningkatkan motivasi belajar yang lebih tinggi lagi.
·
Khususnya bagi generasi muda adalah
calon sarjana, jadi anda harus mempunyai wawasan yang luas dan berintelektual
tinggi.
·
Sebaiknya pembaca lebih banyak
mempelajari tentang hakikat dan makna lingkungan bagi manusia, kualitas
penduduk dan lingkungan terhadap kesejahteraan manusia, masalah lingkungan
sosial budaya yang dihadapi masyarakat beradab, serta isu-isu penting tentang
persoalan lintas budaya dan bangsa. Lebih banyak mempelajari maka akan lebih
menguasainya. Amin Ya Rabbal ‘Alamiin…
DAFTAR
PUSTAKA
Elly M. Setiady, M.Si.
dkk. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media.
Moh. Soerjani, dkk.
1987. Lingkungan : Sumber Daya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan. Jakarta
: UI Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar