ILMU
BUDAYA DASAR
MANUSIA
SEBAGAI MAKHLUK BERBUDAYA
Nama : Kazovan Sahdam Jaya
Npm : 1A113259
Kelas : 4 KA 41
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2014
DAFTAR
ISI
Halaman
DAFTAR ISI...............................................................................................
i
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2
Tujuan Penulisan ................................................................. 1
1.3 Rumusan
Masalah ............................................................... 1
BAB
II... PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manusia ............................................................. 3
2.2 Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar.....................................
4
2.3 Definisi Budaya ................................................................... 5
2.4 Manusia Sebagai Makhluk Berbudaya ................................ 6
BAB
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .......................................................................... 8
3.2 Saran ................................................................................... 8
DAFTAR
PUSTAKA ................................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Manusia
adalah makhluk yang paling sempurna yang telah diciptakan Tuhan di muka
bumi inikarena manusia memiliki akal pikiran yang dapat berkembang.
Hal inilah yang menjadi kelebihan manusia dibandingkan makhluk
- makhluk lain yang diciptakan Tuhan di muka bumi. Tapi apakah kita
sebagai manusia benar – benar mengetahui arti dari diri kita sendiri? Apakah
kita juga mengetahui kaitan antara manusia dengan budaya ? Manusia dalam Al
Quran disebutkan sebagai khalifah atau pemimpin di muka bumi ini. Tahukah kita
mengapa manusia yang dipilih untuk menjadi pemimpin di muka bumi ini?
Makalah ini akan menjawab sebagian
pertanyaan tersebut. Karena sebagai manusia kita harus mengetahui apa tugas
manusia di muka bumi ini sehingga kita dapat mengambil bagian untuk membawa
bumi ini menuju kearah yang lebih baik.
1.2
Tujuan
Penulisan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui
pengertian manusia sebagai makhluk berbudaya. Membahas kasus studi tentang
manusia dan berbagai budaya yang diciptakannya. Dan memberikan informasi
tentang budaya-budaya yang berkembang di lingkungan masyarakat.
1.3
Rumusan
Masalah
Dari latar belakang yang telah di jelaskan di awal tadi,
maka saya mengambil pokok masalah menjadi 3 rumusan yang akan di bahas di bab
selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya
dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui
pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu
dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :
Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince )
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan
mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk
mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum
yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk
menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas
dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100% benar dan 100% salah.
Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain astronomi, fisika, kimia,
biologi, kedokteran, mekanika.
Ilmu-ilmu Sosial ( social scince )
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk
mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia.
Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu
alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100% benar, hanya mendekati kebenaran.
Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia ini tidak dapat
berubah dari saat ke saat. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial antara lain
ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, antropologi sosial, sosiologi
hukum, dan sebagainya.
Pengetahuan Budaya ( the humanities )
Pengetahuan Budaya bertujuan untuk
memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk
mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan
kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Pengetahuan budaya (the humanities)
dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan
filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai hiding
keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik,dan lain-lain.
Sedangkan ilmu budaya dasar (Basic Humanities) adalah usaha yang diharapkan
dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep
yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan
perkataan lain, Ilmu Budaya Dasar menggunakan pengertian-pengertian yang
berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan
pemikiran serta kepekaan dalam mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu Budaya Dasar berbeda dengan
pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Inggris disebut basic
humanities. Pengetahuan budaya dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah the
humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai
mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang
budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
budaya.
2.1 Pengertian Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta),
“mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal
budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan
sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok
(genus) atau seorang individu. Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia
merupakan suatu oganisme hidup (living organism). Terbentuknya pribadi
seseorang dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan,
setiap orang berasal dari satu lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika,
tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan.
Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa di muka bumi ini
sebagai makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lain. Melalui
kesempurnaannya itu manusia bisa berpikir, bertindak, berusaha, dan bisa
menentukan mana yang benar dan baik. Di sisi lain, manusia meyakini bahwa dia
memiliki keterbatasan dan kekurangan. Mereka yakin ada kekuatan lain, yaitu
Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta. Oleh sebab itu, sudah menjadi fitrah manusia
jika manusia mempercayai adanya Sang Maha Pencipta yang mengatur seluruh sistem
kehidupan di muka bumi.
Dalam kehidupannya, manusia tidak bisa meninggalkan unsur
Ketuhanan. Manusia selalu ingin mencari sesuatu yang sempurna. Dan sesuatu yang
sempurna tersebut adalah Tuhan. Hal itu merupakan fitrah manusia yang
diciptakan dengan tujuan untuk beribadah kepada Tuhannya.
Oleh karena fitrah manusia yang diciptakan dengan tujuan
beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa, untuk beribadah kepada Tuhan pun
diperlukan suatu ilmu. Ilmu tersebut diperoleh melalui pendidikan. Dengan
pendidikan, manusia dapat mengenal siapa Tuhannya. Dengan pendidikan pula
manusia dapat mengerti bagaimana cara beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Melalui sebuah pendidikan yang tepat, manusia akan menjadi
makhluk yang dapat mengerti bagaimana seharusnya yang dilakukan sebagai seorang
makhluk Tuhan. Manusia dapat mengembangkan pola pikirnya untuk dapat
mempelajari tanda-tanda kebesaran Tuhan baik yang tersirat ataupu dengan jelas
tersurat dalam lingkungan sehari-hari.
Maka dari keseluruhan perkembangan itu menjadi lengkap dan
utuh dalam setiap sisinya, baik dari sisi individu, sosial, susila, maupun
religius. Keutuhan dari setiap sisi tersebut dapat menjadikan manusia menjadi
makhluk yang lebih tinggi derajatnya dibandingkan dengan makhluk-makhluk Tuhan
yang lain.
2.2 Ruang Lingkup
Ilmu Budaya Dasar
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah ditetapkan,
dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan
ruang lingkup kajian mata kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu adalah :
Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan
masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan
pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian
(disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang)
berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya. Hakekat manusia yang satu atau
universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing
jaman dan tempat.
Menunjuk kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata
kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam
pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan
manusia dengan alam, dengan sesame, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan
bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD.
Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah :
1.
Manusia dan cinta kasih
2.
Manusia dan Keindahan
3.
Manusia dan Penderitaan
4.
Manusia dan Keadilan
5.
Manusia dan Pandangan hidup
6.
Manusia dan tanggungjawab serta pengabdian
7.
Manusia dan kegelisahan
8.
Manusia dan harapan
2.3 Definisi Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan
politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri
manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara
genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang
berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya
itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat
kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku
komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan
sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika
berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya:
Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu
citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.”Citra yang
memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti
“individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” d Jepang
dan “kepatuhan kolektif” di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut
membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan
menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya
yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan
hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka
yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya
meramalkan perilaku orang lain.
2.4 Manusia Sebagai
Makhluk Berbudaya
Manusia sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah
makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan
kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu
yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan
kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia
berbudaya.
Manusia mempunyai tingkatan yang lebih tinggi dari makhluk
lainnya, manusia juga mempunyai akal yang dapat memperhitungkan tindakannya
melalui proses belajar yang terus-menerus. Oleh karena itu manusia harus
bersosialisasi dengan lingkungan, yang merupakan pendidikan awal dalam suatu
interaksi sosial. Hal ini menjadikan manusia harus mempunyai ilmu pengetahuan
yang berlandaskan ketuhanan. Karena dengan ilmu tersebut manusia dapat
membedakan antara yang hak dengan yang bukan hak, antara kewajiban dan yang
bukan kewajiban. Sehingga norma-norma dalam lingkungan berjalan dengan harmonis
dan seimbang. Agar hasil dari pendidikan, yakni kebudayaan dapat
diimplementasikan dimasyaakat.
Dengan demikian dapat kita katakan bahwa kualitas manusia
pada suatu negara akan menentukan kualitas kebudayaan dari suatu negara
tersebut, begitu pula pendidikan yang tinggi akan menghasilkan kebudayaan yang
tinggi. Karena kebudayaan adalah hasil dari pendidikan suatu bangsa.
Karena itu jadilah manusia yang berbudaya. Dengan menjadi
manusia yang berbudaya maka masyarakat akan memiliki sikap yang berakal budi,
bermoral, sopan dan santun dalam menjalani kehidupan diri sendiri ataupun
berbangsa dan bernegara. Sikap Dan sifat manusia yang berbudaya itu juga yang
akan menjadikan bangsa Indonesia bangsa yang besar yang memiliki jati diri
sendiri sebagai bangsa yang beradab dan bermartabat.
Manusia berbudaya yang seutuhnya adalah makhluk yang selalu
aktual, yang terus-menerus belajar dan menempuh pendidikan untuk mengembangkan
kepribadiannya, mengembangkan konsep tujuan hidupnya, melakukan pembaharuan
sesuai kemajuan zaman, meningkatkan keterampilan dan daya nalar, semakin jelas
arah hidupnya untuk apa dan mau kemana.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manusia adalah mahluk berbudaya. Manusia sebagai makhluk
yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal
budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia
itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang
selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang
berhak menyandang gelar manusia berbudaya.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan
politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Problematika kebudayaan dan peradaban timbul akibat
globalisasi diantaranya dapat dilihat dalam bidang bahasa, kesenian, juga yang
terpenting- kehidupan sosial. Akibat perkembangan teknologi yang begitu pesat,
terjadi transkultur dalam kesenian tradisional Indonesia.
3.2 Saran
Makalah ini berisi materi dari kajian pustaka yang bertujuan
untuk menambah wawasan dan sebagai acuan dalam pembelajaran. Namun, makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan sebagai mana manusia yang tidak luput dari
kesalahan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca untuk kesempurnaan makalah-makalah selanjutnya.
DAFTAR
PUSTAKA
http://fmardliyahjun.wordpress.com/2013/04/03/isbd-manusia-sebagai-makhluk-berbudaya-dan-beradab/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar